Dari Ruang Gembala :
Nats : Amsal 17 :22.-
Persekutuan rumah tangga di GBIS Bukit Doa Batam diadakan setiap hari selasa malam di rumah-rumah jemaat, dan seorang Bapak menyaksikan bagaimana dia membayar utang hanya dengan senyumnya. Mungkin saudara tidak percaya, tetapi menurut bapak tersebut, waktu dia mau resign(berhenti) dari pekerjaannya, dia masih ada utang Rp. 1,5 juta di perusahaan dimana dia bekerja. Pada saat dia menerima pembayaran gaji dan pesangonnya, sebagai anak Tuhan dia ingat ada utangnya dan dia mau bayar, tetapi bagian keuangannya sekaligus keluarga dari Bos di perusahaan itu berkata tidak perlu bayar lagi utangnya, dia bertanya kenapa ? Kata Bos, dia perhatikan bapak setiap kerja selalu gembira dan senyum, jadi bos bilang utang bapak itu sudah lunas karena senyum bapak.
Ada sebuah pepatah bahasa asing berkata ,”Hal yang membuat sepanjang hari menjadi tidak menentu adalah hal yang membuat seseorang tidak tertawa”. Tertawa memampukan kita untuk bisa mempertahankan sebuah perspektif yang sehat. Memang ditulis dalam Pengkhotbah 3:4 “ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa…..” Tidak salah saudara menangis kalau ada yang memang harus ditangisi, tetapi jangan berlarut dalam hal itu, ingat selalu ada penghiburan dari Tuhan ditengah-tengah dukacita sekalipun.
Tertawa tidak hanya merupakan sebuah pilihan yang baik, tetapi tertawa benar-benar bagus untuk kesehatan Anda, persis seperti yang dikatakan dalam Amsal 17 : 22, “Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang. Hati yang gembira bisa membuat seorang pemarah berubah menjadi tidak pemarah lagi, sangat sulit rasanya untuk bisa marah kepada seseorang saat Anda sedang tertawa kepadanya.Jadi kalau ada teman se-kantormu atau teman pekerjaan / bisnis yang sering “menjengkelkan”karena suka bikin masalah, coba saja setiap bertemu senyum kepadanya, mungkin 1-2 kali dia tidak berubah, tapi percayalah suatu saat dia pasti berubah , apalagi kalau Anda mendoakan dia.
Tidak mungkin tertawa tanpa sebab? Mungkin Anda bertanya seperti itu. Caranya gampang, langkah pertama; pandang dirimu sendiri dan engkau bisa memuji dengan baik, misalnya waktu Anda melihat hidungmu yang mancung ke dalam alias “pesek” Anda bisa berkata,luar biasa, bayangkan kalau hidungku mancung seperti “orang bule” sementara tinggi badanku hanya 1, 5 m, maka pasti tidak imbang. Langkah kedua dan yang paling penting Anda bisa senyum-gembira saat Anda sadar sumber sukacita dan damai sejahtera itu ada dalam dirimu yaitu “Yesus Kristus”, maka sepanjang hari-harimu penuh dengan kebahagiaan. Puji Tuhan
“ Jika anda kehilangan kekuatan untuk tertawa,
maka Anda kehilangan kekuatan untuk berpikir “
- Clarence Darrow-
Friday, March 5, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Powered by Blogger.
2 comments:
sungguh mencerahkan....
thx.
Terimakasih atas respon sdra. Apollo Lase - Jakarta
Post a Comment