Social Icons

Featured Posts

Bila anda diberkati dari Tulisan ini, bagikanlah kepada yang lain, Tuhan Memberkati
Showing posts with label Ruang Gembala. Show all posts
Showing posts with label Ruang Gembala. Show all posts

Monday, September 27, 2010

BAHAYA KEINGINAN YANG TIDAK BIJAKSANA

Warta Jemaat, edisi 26 September 2010
Oleh : Gembala Sidang GBIS Bukit Doa - Batam
Pdt. Ir. Yaaro D. Zebua, MA(c)
--------------------------------------------
Syallom,...
Senang sekali bisa menemui seluruh jemaat Tuhan dimanapun berada. Oleh anugerah dan Kasih Tuhanlah kita ada sebagaimana kita hari ini. Saya ambil tema : Bahaya akan sesuatu yang menjadi keinginan kita yang terkadang kurang Bijak."

Sebagaimana kita ketahui bahwa keinginan setiap kita untuk hidup lebih baik sudah bukan pilihan lagi tetapi menjadi bagian dari perjalanan Hidup manusia. Keinginan biasanya selalu berhubungan dengan kebutuhan Jasmani dan Rohani, dan setiap orang memiliki hak yang sama untuk mendapatkannya. Tetapi tentunya saudar-saudara sekalian ketahui: Apakah keinginan atau kebutuhan yang sedang kita harapkan tersebut menjadi kebutuhan yang sifatnya prioritas atau hanya sekedar keinginan semata.

Saudara dan saya memiliki jawaban-jawaban yang berbeda. Namun, setiap kita yang didalam Tuhan dan berpengharapkan kepada Tuhan, maka keinginan-keinginan kita sebagai orang yang percaya kepada Kristus, harus sesuai dengan kehendak Tuhan. Karena perlu kita ketahui keinginan-keingina pribadi kita belum tentu sesuai dengan kehendak Tuhan.

Sejenak kita bisa membaca ayat firman Tuhan dalam ULANGAN 11 : 4 - 34,"
Bagaimana keinginan kuat bangsa Israel selama di padang gurun untuk mendapatkan makanan daging, sementara Tuhan telah memberi mereka makanan yang melimpah yaitu MANNA,..... inilah contoh kisah dimana keinginan yang terkadang bertolak belakang dari apa yang Tuhan sediakan. Namun, bila didalam Tuhan, semuanya bisa terpenuhi. Kita tahu, bahwa dikisah Kitab Ulangan 11,......... diatas dituliskan bahwa Tuhan mengetahui keinginan bangsa Israel saat itu dan menyediakan banyak sekali burung-burung untuk bisa mereka olah menjadi daging, tetapi di perjalanannya bangsa Israel menghadapi berbagai tantangan kesehatan akibat mengkonsumsi sesuai keinginan mereka, dimana banyak yang menderita penyakit.

Saudara-saudara ku yang Tuhan Yesus Kasihi...
Sebagai orang yang percaya, marilah kita melihat setiap keinginan-keinginan kita berdasarkan sifatnya, dan buatlah keputusan yang bijak yang sesuai dengan kehendak Tuhan, Tuhan berfirman : "Carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaranNya, maka semuanya akan ditambahkan bagi kita,"

Ingat,....
Ketika kita mengambil langkah berdasarkan kehendak Tuhan dan dengan bijak kita lakukan, maka Tuhan beracara dengan cara-Nya, dan senantiasa apa yang dilakukan Nya selalu yang terbaik buat kita. Bahkan apa yang tidak pernah kita pikirkan, tidak pernah timbul dalam hati, itulah yang Tuhan sediakan bagi setiap kita yang PERCAYA kepada Nya.

Tuhan Memberkati !

Friday, August 6, 2010

........................Lanjutan !

4. Kita membutuhkan sahabat yang memberi dorongan-dorongan dan tantangan.

Orang yang memberi tantangan akan menolong membangun semangat kita pada saat kita merasa tidak berdaya. Mereka pasti juga adalah orang yang mempunyai iman . Orang yang memberi tantangan menantang kita untuk bermimpi besar. Dia akan membawa kita ke tingkat yang lebih tinggi. Dia mengajak kita agar imannya naik langkah demi langkah. Bahkan dia menuangkan iman ke dalam kehidupan kita, dan ia mengimani pada saat kita tidak beriman. Orang tersebut akan membawa kita kepada visi yang lebih besar. Pada saat kita perlu melangkah di dalam iman , orang tersebut akan memberi tantangan kepada kita. Orang tersebut akan menasehati kita pada saat kita mengambil jalan pintas sebab tak punya Iman. Tentang memberi , dia akan memberi tantangan kepada kita untuk memberi.bahkan orang tersebut berani mempertaruhkan apa yang ada padanya dan menginvestasikannya. Dia akan sering memberi tantangan kepada kita.

Ada beberapa tingkat iman yang harus kita daki. Dia akan menantang dan memberi dorongan agar iman kita bertumbuh. Orang yang memberi tantangan atau dorongan berani menghadapi resiko. Dia melihat, pada saat kita tidak melihatnya . dia akan memberi tantangan tentang nilai-nilai. Orang yang memberi dorongan-dorongan tetap mau makan bersama kita walau kita berbuat salah. Dia mau duduk mendampingi kita. Dia mau berdiri menghadapi tantangan di samping kita. Dia tidak perlu tahu persoalan kita. Bukankah sering terjadi, pada saat kita naik atau menanjak , musuh-musuh bangkit menantang kita,tetapi apa yang terjadi apabila kita di bawah, bukankah teman-teman bangkit dan mempersalahkan kita ? lihat kasus Ayub. Pada saat ia menanjak , di berkati, iblis bangkit melawan dia. Tetapi pada saat, ia jatuh sampai ke dasar, kita melihat bahwa teman-temannya datang, mula-mula seperti datang untuk menghibur, tetapi ujung-ujungnya semua mempersalahkan dia.Dia mendapat tantangan secara interen dan eksteren.Seperti Ayub ,dia butuh orang bisa duduk di sampingnya dan berkata: “ Aku dukung kamu. Aku dampingi kamu.”

Tuhan Memberkati !!!

Wednesday, August 4, 2010

........................Lanjutan !

3. Kita Membutuhkan Orang Yang Bisa Membangun Iman.

Sebelum lebih jauh kita membahas tentang Iman, maka ada baiknya refresh sejenak, ingat bahwa hanya oleh anugerah Tuhan kita bisa ada sebagaimana kita ada saat ini. Tuhan Memberkati. JBU !

Ada tertulis bahwa :"...Tanpa iman tidak mungkin kita berkenan atau menyenangkan Allah." (Ibr 11:6a),"...Untuk pengharapan kita menjadi kenyataan di butuhkan iman."(Ibr 11:11), "............Apabila kita datang kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh dan percaya bahwa Dia ada,Allah akan memberi upah kepada kita. Dapat upah ,di berkati, ada pahalanya!" (Ibr 11:6b)

Ada banyak dalam pergumulan hidup kita, iman kita goncang, tidak teguh, bahkan tidak punya iman. Ya ,untuk diketahui tanpa iman doa tidak di jawab. Tanpa iman kita kalah oleh keadaan, merasa tertindih, tertekan, terjepit, tak berdaya. Tanpa iman tak ada sukacita. Tanpa iman wajah kita selalu berawan. Rasa-rasanya berat dengan melihat catatan-catatan Iman ini, namun kita senantiasa minta hikmat dari Tuhan untuk bisa terus diajar/dibimbing oleh Roh Kudus yang memberi pengertian kepada kita.

Mungkin pernah saudara melihat orang yang tidak beriman atau kehilangan iman? kita bisa membaca tulisan-tulisan duka, masalah, di wajahnya. Kemana-mana dia berjalan, beban dan persoalaan itu di bawa. Raut wajah menggambarkan ketidakberdayaan.

Sebagai orang-orang percaya kepada Kristus, kita sangat membutuhkan/perlu orang yang bisa membangun iman. Dia adalah orang yang beriman atau komunitas/kelompok orang-orang yang beriman. Orang yang tidak mempunyai iman kata-katanya negative. Orang yang tidak punya
Iman mempengaruhi atau menularkan pandangan-pandangan yang negative. Tanpa
Iman tak dapat menerobos rintangan dan memasuki serta merebut bagian kita.
Orang yang bisa membangun iman bisa merubah atmosfir dan memberi ketanangan.
(bil 13:17-30)

Para pengintai di utus untuk mengamat-amati :
Keadaan negriperjanjian
Bangsa yang mendiaminya lemah atau kuat.
Bangsa yang mendiami banyak atau sedikit?
Bagaimana keadaan negri itu, baik atau buruk?
Bagaimana kota-kotanya? Tempat kediamannya berkubuh atau tidak?
Bagaimana tanahnya? Gemuk atau kurus? Ada pohon atau tidak?
Bawa oleh-oleh darisana, bawa sedikit hasil.
Laporan para pengintai :
Mereka memberitakan keadaan negeri yang ok sekali, sangat subur, limpah dengan hasil bumi.
Tapi disisi lain mereka menyebut tentang kota-kota yang berkubu dan tentang penduduknya di
segala tempat, di pegunungan , sepanjang laut , dan sepanjang sungai. Bahkan mereka sebut
tentang keturunan enak , yaitu raksasa-raksasa
Tetapi menghadapi berita yang mempunyai sisi negative dan menakutkan ini kaleb
Menenangkan hati mereka.
Kaleb dan Yosua mempunyai iman berdasar janji Tuhan . Iman memang harus da dasarkan
kepada janji Tuhan. (bil 14:6-9)
Tuhan tidak berkenan kepada ketakutan dan kebimbangan. Tuhan berkenan kepada iman.
Kita memerlukan orang yang bisa membangun iman. Mereka adalah orang yang tahu
janji-janji Tuhan dan yang hidup bersandar janji Tuhan , dan yang slalu memegang janji Tuhan,
dan yang mengajar kepada kita janji-janji Tuhan itu , dan yang menasihati kita dan memberi
contoh untuk hidup bersandar kepada janji-janji Tuhan.
Kita butuh iman . Kita butuh firman Tuhan . Kita butuh janji-janji Tuhan. Kita butuh
orang-orang yang bisa membangun iman kita.

Wednesday, July 28, 2010

........................Lanjutan !

2. Kita membutuhkan orang-orang saleh.

Kategori kedua sahabat yang bisa membantu kehidupan kita untuk dibangun adalah orang–orang saleh. Bagaimanakah ciri-ciri orang saleh? Sering kita diperhadapkan dengan orang-orang yang seperti ini, namun ingat yang saleh benar-benar saleh bukan sekedar sikap dan memainkan peran seakan-akan saleh. Berikut beberapa ciri-ciri yang bisa membantu kita menemukan orang-orang saleh. Yang pertama,Orang saleh itu jujur, namun jujur yang dimaksud harus di sertai dengan ciri-ciri yang kedua, yaitu : takut akan Allah, kalau sudah sampai di tingkat ciri-ciri yang demikian maka kita bisa mengecek kehidupan kesehariannya, dengan melihat sikap terhadap apa yang di kerjakan dan di lakukan, dengan satu perubahan yang nyata menjauhi kejahatan. Mereka adalah orang- orang yang mengutamakan hidup ibadah , dan tidak memisahkan antara kehidupan ibadah dengan kehidupan sehari-harinya. Ibadahnya mewarnai seluruh kehidupannya.

Dalam alkitab:
Nuh adalah orang saleh
Ayub adalah orang saleh.
Daniel adalah orang saleh.
- Orang saleh suka melakukan kehendak Tuhan
- Orang yang saleh adil dan tidak bercacat.
- Orang yang saleh memiliki kemurnian hidup, tak ada kepahitan atau kepura-puraan.
- Orang yang saleh mengutamakan kesucian hidup.
- Orang yang saleh tahan uji dan setia kepada Tuhan.
- Orang yang saleh menyukai hidup tentram dan kehormatan hidup (bukan keangkuhan).
- Orang yang saleh hidupnya, doanya didengar Tuhan
- Orang yang saleh tekun dan hidup dalam kasih.
- Orang yang saleh tidak di tolak Tuhan.
- Kalau orang saleh berdoa, luar biasa dampaknya.
- Orang saleh suka alam perhimpunan ibadah
- Orang saleh suka akan hukum Tuhan.
- Tuhan memberi keamanan kepada yang saleh.
Kita memerlukan orang-orang sebagai mentor kita ,sebagai penasehat dan teladan hidup . Kita perlu mendengar pengajaran dan didikan orang saleh. Amsal 19 : 20-“Dengarkanlah nasehat dan trimalah didikan , supaya engkau menjadi bijak di masa depan.”
Tetap Semangat !

Monday, July 26, 2010

KITA MEMBUTUHKAN ORANG YANG BIJAK

Oleh : Gembala GBIS Bukit Doa - Batam
Pdt. Ir. Yaaro D Zebua,MA (c)
-------------------------------------.
Senang sekali, bisa menemui para netter dan jemaat Tuhan dimanapun berada. Ditengah-tengah aktifitas rutin kita, maka betapa senangnya bisa mengajak pengunjung blog kami menikmati ayat-ayat firman Tuhan dan semoga menjadi berkat dan menguatkan kita semua.

Sebagaimana tulisan kami sebelumnya “ Membangun Diri Melalui Sahabat”, Ada 7 kategori teman yang bisa membantu kehidupan kita untuk dibangun. Kategori yang pertama adalah : KITA MEMBUTUHKAN ORANG YANG BIJAK. Yang dimaksud disini adalah orang yang bijak menurut Tuhan, berdasarkan Alkitab.
Raja Salomo menuliskan dalam Amsal 1 : 5, tentang Orang bijak :
- Orang yang bijak mau mendengar
- Orang yang bijak belajar terus, dia menambah Ilmu
- Orang yang bijak punya pengertian
- Orang yang bijak punya bahan pertimbangan

Mengapa kita membutuhkan orang bijak ?
Ada beberapa alasan mengapa setiap kita dimanapun dan kapanpun membutuhkan sosok yang bijak yaitu kita membutuhkan nasehat dari padanya, supaya kita tidak salah melangkah, tidak salah mengambil keputusan dan tidak salah bertindak ataupun berkata-kata. Artinya menjadi pengendali dalam keseharian kita.
Beberapa referensi ayat yang bisa kita pelajari tentang orang-orang yang bijak.
- Orang yang bijak dihormati (Ams. 3 : 35)
- Orang yang bijak adalah gudang pengetahuan (Ams. 10 : 14)
- Orang bijak hati-hati melangkah (Ams. 22 : 3)
- Orang bijak berwibawa, mengalahkan orang yang kuat tenaganya (Amsal 24 : 5)

Selain alasan-alasan diatas, maka kita juga butuh orang-orang bijak untuk membangun diri dalam kebenaran, hidup dan berjalan dalam kebenaran.
Dengan bergaul dengan orang bijak, kita pun semakin bijak.


Tuhan Yesus Memberkati !




Bagian Yang Kedua ......... [silahkan menunggu tulisan berikutnya]

Friday, July 16, 2010

MEMBANGUN DIRI MELALUI SAHABAT

Oleh : Gembala Sidang
GBIS Bukit Doa - Batam
Pdt. Ir. Yaaro D.Zebua, MA(c)
----------------------------.

Senang sekali saya bisa menemui jemaat Tuhan dimana pun berada. Beberapa minggu terakhir ini dengan berbagai kesibukan pelayanan, maka tulisan-tulisan kami sedikit terhambat dan harapan dan doa kami bahwa jemaat Tuhan tetap dalam semangat bertumbuh dan selalu baru didalam Tuhan. Sebelumnya saya menyapa anda : SYALLOM !!!

Dorongan dari hati begitu kuat sampai tak kuasa menahannya untuk menyampaikan firman Tuhan lewat tulisan ini, dan semoga bermanfaat bagi kehidupan kita sekalian. Tema kali ini, bagaimana kita membangun diri melalui sahabat. Seringkali kita menjalin sebuah hubungan persahabatan dengan orang lain dan ending-nya terkadang saling melukai namun bersama Tuhan kita akan lebih mengerti dan memahami arti sebuah persahabatan di dalam Tuhan.

Manusia diciptakan oleh Allah untuk mempunyai komunitas. Setelah Allah menjadikan Adam dan Hawa, Dia memberkati mereka dan memberi mandat untuk beranak cucu dan menjadi banyak.
Di dalam kehidupan apapun juga, manusia tidak lepas dari masalah, kesulitan, kebutuhan, baik secara rohani ,mental, fisik, keuangan, keluarga, dll.
Apa kata Alkitab tentang orang yang menyendiri ?
“ Orang yang menyendiri, mencari keinginannya.” Ams. 18 : 1a.
Ada yang tidak suka berkumpul dengan keluarganya, dengan mereka yang seatap rumah dengannya.
Ada orang yang suka menghilang, ke mana ?
“ Ke tempat, atau ke lingkungan sesuai dengan keinginannya sendiri.” Ada yang menghilang keluar rumah, tak ada yang tahu. Ada yang ke kamar, mengunci diri, dan tak ada yang tahu apa yang dibuat. Kehidupan tidak transparan, kehidupan tanpa ada saksi.

Baik atau tidak sikap sedemikian ? Tergantung ke mana dia pergi, apa yang dilakukan, dengan siapa dia bergaul ? Apa yang dia atau mereka lakukan ? Siapa yang bisa menyaksikan atau mengontrol ?

Kita semua perlu sahabat, apalagi bila kita ingin membangun diri kita, hal itu sangat kita butuhkan.
Pengkhotbah 4: 9,10 – “Berdua lebih baik daripada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka . Karena kalau mereka jatuh, yang seorang menangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya !”

“ Dan bilamana, seorang dapat dikalahkan , dua orang akan dapat bertahan . Tali tiga lembar tak mudah dipatahkan .” Pkh. 4 : 12

Secara ringkas dapat kita katakan bahwa kita membutuhkan teman , dan kita lebih baik punya teman yang membangun.
Ya, kita perlu orang atau teman yang membangun , sebab ada juga teman yang menjatuhkan atau mencelakakan.

Tujuh ( 7 ) kategori teman yang bisa membantu kehidupan kita dibangun :

1. Kita membutuhkan orang yang bijak.
2. Kita membutuhkan orang-orang saleh
3. Kita membutuhkan orang yang bisa membangun iman
4. Kita membutuhkan sahabat yang memberi dorongan-dorongan dan tantangan
5. Kita membutuhkan orang yang berada dalam perjalanan yang sama
6. Kita membutuhkan seorang rekan doa
7. Kita membutuhkan seorang gembala yang diurapi.

Selamat membangun diri dengan sahabat-sahabat menurut kriteria Alkitab. Tuhan Yesus Memberkati !

Sunday, May 16, 2010

BADAI PASTI BERLALU

[Keluaran 5:1-14,22,23]
Oleh : Pdt. Ir. Yaaro D. MA(c)
------------------------------
Senang sekali bisa menemui seluruh jemaat Tuhan, pada kesempatan Minggu,16 Mei 2010. Semuanya hanya kemurahan Tuhan. Kami sekeluarga mengucapkan :"SELAMAT BERHARI MINGGU" Tuhan Memberkati. Thema "Warta Jemaat" kita kali ini adalah : "BADAI PASTI BERLALU".

Seperti kita ketahui bersama bahwa keadaan cuaca hari-hari ini sangat tidak menentu, suhu yang semakin panas, dan iklim yang sudah tidak bisa diprediksi. Namun, manusia dengan kecanggihan tehnologi telah mencoba melakukan penelitian-penelitian, dengan pakar-pakar meteorologi untuk menciptakan system Ramalan Cuaca. Sudah tidak asing lagi bagi kita dibeberapa acara TV disetiap akhir acaranya maka prediksi/ramalan-ramalan tentang cuaca, seringkali kita temukan...bahkan mungkin kita akan mengucapkan kalimat,"Saya kuatir cuaca akan semakin buruk sebelum menjadi baik."

Saudara yang dikasihi Tuhan kita Yesus Kristus. Teringat dengan keadaan bangsa Israel di jaman Musa, dimana Tuhan mengirim Musa untuk membebaskan umatNya dari perbudakan di Mesir saat itu, dan Kalimat tentang cuaca diatas sangat tepat diterapkan di bangsa Israel saat itu. Barometer dari kejadian yang berlangsung menunjukan perubahan yang menurun dengan sangat cepat. Langit penindasan yang hitam dan kelam berubah menjadi badai kekejaman yang menyala-nyala dan bergelora yang ditepaskan oleh Firaun.

Musa telah membujuk Firaun agar mengizinkan orang Ibrani pergi ke Padang Gurun untuk menyembah Tuhan tetapi raja menuding bahwa itu hanya sebuah alibi untuk tidak melakukan pekerjaan yang ada [malas] - Keluaran 5:1, 17...........
Sehingga raja menambah beban pekerjaan mereka sehingga keaadan yang tadinya buruk berubah menjadi sesuatu yang mengerikan.,.....

Disisi lain, dengan keadaan yang terjepit dan kepedihan hati, Musa mengambil sikap untuk terus berseru dan memohon kepada TUHAN,...bahkan minta penjelasan dari Tuhan [ayat 22,23]. Musa sangat sulit untuk percaya saat itu, bahwa sesungguhnya pembebasan yang besar sudah hampir tiba.

Saudara yang dikasihi Tuhan kita Yesus Kristus. Yang perlu kita renungi bersama, bahwa RENCANA TUHAN TIDAK DAPAT DIGAGALKAN. Penderitaan - kesulitan - badai apapun namanya, Tuhan izinkan tejadi pada setiap kehidupan kita sebelum sesuatu yang Luar Biasa, Kemenangan yang sempurna kita terima. Bahkan mungkin, pernah saudara alami, dimana ketika kita ambil bagian didalam pekerjaan Tuhan, semakin dekat dengan DIA, maka ingat langit kesengsaraan tidak selalu cerah dengan seketika, tetapi ketika ketekunan - kesetiaan setiap anak-anak Tuhan telah teruji, maka dengan terlalu yakin dan percaya , mari kita imani dan perkatakan :
" BADAI PASTI BERLALU"

Tuhan Memberkati

Wednesday, April 14, 2010

MASIH ADAKAH SALIB KEDUA ? ( Ibrani 6 : 4-6)

Hari Raya Paskah akan tiba kembali, kita melihat ada banyak cara umat Kristiani memperingati Hari Kematian Tuhan Yesus dengan berbagai cara dan atraksi. Bahkan ada yang menggelar ritual Via Dolorosa berbagai versi sesuai dengan budaya dan daerah masing-masing. Penyaliban Tuhan Yesus Kristus menjadi klimaks dari penebusan dosa umat manusia. Salib adalah lambang kehinaan, kutuk, penderitaan, kesengsaraan, beban dan penghukuman atas dosa. Penebusan telah tuntas tidak ada salib kedua dalam arti penghapusan dosa melalui penyaliban Kristus kembali.

Namun fakta membuktikan orang-orang percaya yang telah lahir baru rentan kembali jatuh dalam berbagai-bagai pencobaan kehidupan yang berdosa atau kembali ke dalam kehidupan yang lama. Apakah mereka masih bisa diampuni, jelas bisa. Apabila mereka mau mengaku dosanya dan bertobat , selalu ada pengampunan tersedia.
Tetapi bagaimana kita melihat dan menyikapi Ibrani 6: 4-6 ( 4, Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawai, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh kudus, 5, dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang, 6 namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghinaNya di muka umum. )

Pada pasal 5 : 11-14 ; 6: 1- 3 penulis kitab Ibrani mengatakan “ banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan…”. Ya, memang sampai saat inipun menjelaskan perikop ini adalah yang tersulit di lakukan. Melihat situasi dan kondisi orang percaya saat itu dalam tekanan dan penganiayaan membawa keputus-asaan yang berakibat pada pertumbuhan rohani yang lamban bahkan mungkin mundur. Itu terlihat dari apa yang disebutkan si penulis. Di katakan bahwa keadaan orang percaya saat itu adalah :
1. Mereka telah lamban dalam mendengar atau memahami tentang kebenaran ajaran Kristus.
2. Belum dewasa sekalipun dari segi waktu seharusnya sudah dewasa.
3. Tidak terlatih dalam membedakan yang baik dari pada yang jahat.
4. Berputar-putar pada ajaran-ajaran dasar tentang keselamatan yang seharusnya tidak perlu
dipersoalkan supaya beralih kepada kedewasaan penuh.
Beberapa hal tersebut menyebabkan mereka tidak pernah menjadi jemaat yang dewasa dan bertumbuh dalam pengajaran, namun justru sebaliknya malah lebih buruk lagi sehingga mereka perlu di ingatkan supaya jangan sampai berpaling dari kebenaran.

Murtad dalam bahasa Yunani “ apostasia” ; dengan pengertian : tindakan meninggalkan, khianati, membrontak, mengundurkan diri atau berbalik meninggalkan sesuatu yang dahulu diikuti.

Kemungkinan Situasi dan kondisi yang dialami orang percaya pada waktu itu yang dalam penganiayaan dan tekanan membuat sebagian dari mereka berpaling dari Iman yang sudah mereka akui dihadapan banyak orang dan murtad.
Penulis Ibrani mengingatkan orang percaya dengan keras supaya jangan ada yang murtad atau berpaling dari pokok keselamatan yang sudah mereka terima. Dan ingin pembacanya tahu akibat-akibat dari berpaling dari perjanjian baru dengan Allahnya yang disahkan dengan darah AnakNya, bukan melalui percikan-percikan darah korban – korban penghapus dosa akan membawa kepada kutuk dan pembakaran oleh api.

Gambaran orang “ Murtad” yang disebutkan dalam perikop ini :
1. Dia telah diterangi hatinya atau mengalami pencerahan melalui pengajaran yang jelas mengenai Injil, bertobat dan percaya.
2. Mengecap karunia surgawi
3. Mendapat bagian dalam Roh Kudus
4. Mengecap Firman yang Baik dari Allah.

Orang-orang yang digambarkan dalam ayat ini adalah pemercaya sejati yang benar-benar lahir baru.
Ekspresi “ pernah mengecap karunia sorgawi” memakai istilah mengecap dalam pengertian “ mengalami ”. Kenyataan bahwa mereka yang telah mengalami sedemikian rupa pengenalan dan pemahaman akan persekutuan dengan Kristus, masih di mungkinkan untuk murtad. Sebanding dengan peringatan keras yang disampaikan penulis Ibrani akan hukuman yang diterima akibat kemurtadan. Alasan yang paling utama dalam kemungkinan perpalingan ini, seperti yang ditekankan oleh Penulis adalah tentang ajaran Keselamatan oleh pengorbanan Anak Allah melalui darahNya yang kudus yang telah mereka terima dan akui, sekarang kembali kepada tuntutan hukum taurat yang sudah usang dan menuju kepada kemusnahannya ( Ibr.8:13) bagian dari agama Yudaisme yang mendapat dukungan dari masayarakat dan pemerintah pada waktu itu. Dengan berbalik kepada kehidupan lama mereka, sama dengan mengingkari dan menolak apa yang sudah mereka kecap dari Injil Kristus yang memerdekakan mereka dari perbudakan Taurat.

“sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghinanya di muka umum”.
Penyaliban Kristus dilakukan dengan hina di depan umum dan terkutuk. Ketika orang-orang yang dengan sadar memisahkan diri atau berpaling dari Kristus mereka di umpamakan seperti tanah yang menghasilkan semak duri, tidak lagi berguna dan sudah dekat pada kutuk, yang berakhir dengan pembakaran.

Perpalingan orang-orang murtad dari ibadah yang Agung yang didirikan oleh Tuhan, kembali kepada persembahan menurut hukum Taurat. Mengikuti Perjanjian yang telah menjadi tua dan usang, telah dekat kepada kemusnahannya ( Ibrani 8:1-13).
Jika ada orang yang menolak hukum Musa, ia dihukum mati tanpa belas kasihan atas keterangan dua atau tiga orang saksi. Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak Anak Allah, yang menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih karunia? Ibrani 10 : 28-29.
Apapun alasan dan situasi Orang Percaya Yahudi pada masa itu yang menyebabkan mereka dengan sadar meninggalkan persekutuan mereka dengan Kristus akan mendapat hukuman, begitu juga jemaat Tuhan masa kini rentan dengan pemurtadan oleh karena berbagai hal. Sama dengan orang percaya dalam kitab Ibrani yang menghadapi kesulitan dan sistuasi yang ada pada waktu itu, masa kini umat Tuhan diperhadapkan dengan Liberalisme, ajaran meditasi, pengembangan diri yang disisipi ajaran new age, tantangan sekularisme dan globalisasi informasi. Tekanan politik, ekonomi yang semakin sulit, ketidak adilan yang di alami sebagai kaum minoritas di negri ini. Firman Tuhan ini relevan untuk di suarakan dengan tegas dan sesering mungkin di sampaikan kepada umat Tuhan akan bahaya dari murtad oleh karena alasan apapun. Jemaat Tuhan tetap harus diingatkan supaya mereka jangan sampai meninggalkan persekutuan dengan Kristus yang telah menyelamatkan mereka dari maut.

Beberapa hal yang membawa kemurtadan masa kini :
1. Ketika kenyataan yang dihadapi ( realita Kehidupan) baik tekanan politik, ekonomi dan ketidak adilan, diskriminasi, penganiayaaan, kesulitan-kesulitan hidup lainnya semakin nyata dibandingkan dengan kenyataan-kenyataan Kerajaan Sorgawi, membuat orang-orang percaya secara perlahan-lahan berhenti berharap dan bersekutu dengan Tuhan. ( Ib.4:16).
2. Orang percaya semakin toleran dengan dosa dan terseret dengan keduniawian ( Gal. 5:19-21 ; Ibr.3:13).
3. Mengeraskan hati dan dengan sadar terus-menerus berbuat dosa ( Ibr. 3:8 ; 10:26-31).
4. Ketidak pedulian dan ketidak taatan terhadap pemimpin rohani maupun keluarga.


Selanjutnya ; Apakah masih ada salib kedua untuk menebus mereka yang kembali bertobat?.

Dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapatkan kelepasan yang kekal ( Ibrani 9:12).

Penebusan dosa telah di selesaikan dengan penyaliban Anak Allah sekali dan untuk selamanya. Pengampunan telah diberikan dengan sempurna. Selagi ada waktu dan kesempatan pintu pertobatan selalu terbuka bagi siapa saja yang mau kembali Kepada Bapa. “ Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya ….“ ( Ibrani 3: 7-19) adalah peringatan dan kesempatan yang diberikan kepada orang murtad untuk kembali kepada Kebenaran Kristus.; artinya selagi ada waktu, hari ini adalah milik kita, pintu keselamatan masih dibukakan.

Tuhan Yesus Memberkati.


Pdt. YAARO D. ZEBUA
( Gembala Sidang GBIS Jemaat “Bukit Doa” Batam-Kepulauan Riau)

Saturday, March 20, 2010

BEKERJA & Melayani

Dalam Alkitab ada dua aspek yang menyangkut panggilan. Yang pertama adalah panggilan Allah untuk menerima keselamatan dan pembenaran, (Ef.1: 3-14). Yang kedua, adalah panggilan untuk suatu pekerjaan baik yang Allah persiapkan bagi orang percaya, (Ef. 2:10). Dalam Kejadian 1: 26-28, Allah memberi perintah kepada Adam dan Hawa untuk menaklukkan bumi dan menguasainya. Allah memberi tugas dan tanggung jawab kepada mereka untuk mengusahakan dan memelihara taman Eden itu, (Kej. 2:15). Jadi sejak dari semula Allah yang adalah sumber dari segala kreatifitas menginginkan manusia untuk bekerja bagi kemuliaan-Nya. Manusia pada abad 21 ini dituntut etos kerjanya yang semakin dinamis dan efisien dalam menghadapi globalisasi masa kini. Semua manusia di kolong langit ini memiliki waktu yang sama 24 jam sehari, namun bagaimana seseorang memanfaatkan waktu dengan baik itulah yang membedakannya. Seseorang harus dapat membuat prioritas waktunya dengan efisien supaya keluarga, pelayanan dan pekerjaanya dapat dijalankan dengan baik. Melakukan pekerjaan baik di dalam rumah, gereja ataupun di tempat kerja semuanya adalah kehendak Tuhan dan apabila dapat dikerjakan dengan baik dan tanggung jawab, maka Tuhan memberkatinya. Oleh karena itu semua adalah panggilan Allah dalam diri setiap orang percaya. Tidak ada pekerjaan baik yang nilainya lebih tinggi dibandingkan dengan pekerjaan baik yang lainnya. Sekalipun tempat dan profesinya yang berbeda.
Apapun jenis pekerjaan yang penting halal dan tidak melanggar hukum, seperti Hudson T. Armeding mengatakan;
“ Allah menghargai setiap pekerjaan, jadi tidaklah tepat bila seorang merasa bahwa apa yang dia lakukan tidak ada artinya dibandingkan dengan apa yang dilakukan Billy Graham dan ibu Theresa. Pada pemandangan Tuhan, yang penting adalah mengikuti panggilanNya, entah untuk posisi yang tidak terkenal atau posisi yang penting. Menjadi pedagang atau tentara, pelayan atau tukang kayu semuanya bisa merupakan panggilan dari Allah bagi kita.”

Yang paling utama adalah bagaimana seseorang menyikapi pekerjaan yang Allah telah tentukan untuk dilakukan sebagai panggilan hidup. Setiap orang dipanggil untuk menghasilkan buah dan berguna bagi pekerjaan Allah di muka bumi ini. Jadi pekerjaan adalah bagian dari pelayanan seperti William Tyndale mengatakan yang dikutip oleh Charles Stanley “Tak ada pekerjaan yang lebih baik dari pada menyenangkan Allah; menuang air, mencuci piring, menjadi tukang batu atau seorang rasul; semuanya menyenangkan Allah.”
Bekerja adalah perintah menurut kitab suci, dengan berbagai manfaat yang dapat diperoleh. Pertama, mendapat upah, orang yang bekerja layak mendapat upah. Kedua, kesempatan untuk mengasah keahlian dan menggunakan kemampuan seseorang. Ketiga, mengembangkan karakter. Melalui hubungan dan belajar bekerjasama akan mengembangkan sikap-sikap positif. Keempat, membangun rasa harga diri. Bukanlah hal yang tabu menilai seseorang dari pekerjaannya. Kelima, mengembangkan hubungan dengan orang lain. Dengan sikap dan motivasi yang benar, akan berkembang persahabatan yang kekal, sebagai sarana penginjilan ladang baru. Keenam, rasa keberhasilan melalui prestasi yang diraih. Adanya rasa puas ketika melakukan yang terbaik untuk menuntaskan pekerjaan sampai selesai.
Tuhan Memberkati !

ISTRI Yang Dapat Dipercaya (Amsal 31 : 15 )

Oleh : Pdm.Rosmeri Gultom,S.Th- Ibu Gembala GBIS Jemaat Bukit Doa Batam.


Wanita yang bijaksana selalu memulai hari-harinya dari saat hari masih sangat pagi. Dimulai dengan saat teduh kemudian bergegas kedapur untuk menyiapkan segala kebutuhan bagi seisi rumahnya dan mengatur pekerjaan serta tugas-tugas bagi para pelayannya. Ini adalah rutinitas yang dilakukan wanita didalam rumah tangganya, (Amsal 31:15). Hingga saat ini salah satu kunci keberhasilan orang-orang besar di dunia ini adalah rajin. Pepatah kuno mengatakan “Rajin pangkal kaya“ adalah suatu ungkapan yang relevan hingga kini. Karena orang yang bermalas-malasan dalam pekerjaannya sudah menjadi saudara dari siperusak, (Amsal 18:9). Bekerja adalah salah satu bentuk panggilan Allah bagi orang percaya. Sebagaimana Rasul Paulus mengingat- kan jemaat Tuhan di Tesalonika agar jangan bermalas-malasan dengan pekerjaannya. Demikian pula pada masa kini seorang isteri yang memiliki keahlian dan kemampuan untuk bekerja baik di kantor maupun sebagai guru, dosen, dokter, pengusaha atau di perusahaan dan lain sebagainya tidak perlu meninggalkan dan menyia-nyiakan kemampuan yang Tuhan berikan hanya untuk sebuah alasan kurang iman. Bahkan melalui profesi yang dimiliki pelayanan semakin berkembang melalui jaringan atau hubungan yang terjalin dengan orang-orang yang menjadi tamu, nasabah, pasien, teman yang ditemui di dalam pekerjaan sehingga dapat menjadi ladang yang subur bagi pemberitaan Injil. Dalam menjalankan peranannya sebagai seorang isteri dan ibu haruslah rajin dan giat dalam pekerjaan dan pelayanannya. Rasul Paulus di dalam suratnya kepada jemaat di Korintus menuliskan “giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payah mu tidak sia-sia “ (1 Kor.15: 58). Serta “lakukanlah segala pekerjaanmu dalam kasih” (1 Kor.16:14). Tidak cukup sekedar rajin namun dalam melakukan pekerjaan dibutuhkan integritas yang baik. Dibutuhkan ketekunan untuk melakukan hal-hal yang membosankan atau melelahkan. Pekerjaan yang telah menjadi rutinitas seringkali menimbulkan kebosanan dan rasa hambar. Mengasah keahlian hari demi hari dalam suatu pekerjaan sebenarnya bukanlah buang-buang waktu, namun memampukan seseorang dapat menjadi ahli dalam bidangnya setelah sekian lama melalui proses yang panjang. Untuk mencapai posisi yang baik dalam pekerjaaan, pelayanan maupun masyarakat ditentukan oleh sikap yang dapat dipercaya melalui proses waktu. Interaksi dalam lingkungan kerja dan masyarakat sangat di tentukan oleh karakter seseorang. Orang yang dapat dipercaya adalah orang yang memiliki fondasi yang benar di dalam hidupnya.
Wanita yang bijaksana dijelaskan secara gamblang bahwa hati suaminya percaya kepadanya. Pekerjaan yang sering kali dilakukan di luar rumah “Ia mencari bulu domba dan rami dan senang bekerja dengan tangannya. Namun isteri yang bijaksana tidak akan membuat kecurangan terhadap keluarganya dengan perbuatan yang negatif, tetapi dia menjaga kesetiaanya kepada suaminya sehingga tidak kekurangan keuntungan. Isteri yang baik harus disiplin dengan waktu sehingga ia dapat menunaikan peranannya dengan baik. Membuat daftar kegiatan adalah hal yang bijaksana untuk membantu membuat prioritas waktu. Setelah bekerja seharian di luar rumah atau dalam rumah , juga perlu menyediakan waktu bagi anak-anak dan suami sehingga ada keseimbangan. Menepati janji dan tepat waktu akan menaikkan nilai integritasnya. Wanita yang dapat dipercaya adalah, “Seorang wanita yang dapat mengendalikan diri, bukan dikendalikan oleh keakuannya, bersikap tenang, tidak emosional dan dapat menahan diri.
Seorang istri atau ibu harus dapat menjaga kelakuan mereka supaya kesaksian hidup mereka menjadi berkat bagi jemaat dan masyarakat sekitarnya. Ketika Paulus menyebutkan

Friday, February 26, 2010

Bekerja Bagi Allah

Pdt. Ir. Yaaro D.Zebua, MA(c).
Dari Ruang Kerja Gembala GBIS Jemaat Bukit Doa - Batam - Kepri - Indonesia.


Mendengar kata bekerja, seringkali diartikan bahwa sesuatu objek yang dikerjakan dan berharap akan mendapatkan setelah menyelesaikan pekerjaan tersebut. Namun, saya mengajak saudara-saudara sekalian jemaat Tuhan yang dikasihi Tuhan Yesus, untuk mengerti dan memahami bagaimana bekerja bagi Tuhan. Ditengah-tengah kesibukan anda saat ini, mengajak untuk berfikir dan mengerti akan rencana Tuhan dalam setiap hidup kita lewat pekerjaanNya.

Allah mempunyai rencana atas hidup kita. Bahkan rencana yang sangat khusus atas hidup kita masing-masing. Jika kita melakukan sesuatu yang lain, maka kita melenceng dari sesuatu yang harus kita lakukan. “Jika kita berada pada tempat yang salah, maka tempat yang betul menjadi kosong”. Orang Kristen tidak hanya sekedar Kristen, bahkan menjadi jemaat yang setia dan biasa-biasa saja, dan tidak sedikit kita menemukan jemaat Tuhan yang tidak mau bekerja dalam pelayananNya. Refresh ke kisah Adam, sekalipun mereka hidup berkecukupan di taman Firdaus yang disediakan Tuhan, namun Tuhan tidak mengizinkan mereka untuk bermalas-malasan di taman Firdaus, melainkan mereka juga diberikan oleh Allah sesuatu, untuk dikerjakannya. Kejadian 2 : 15. Hal ini adalah penting untuk ditekuni dalam mencari kehendak Allah, untuk mengetahui apa rencanaNya atas hidup kita. Karena Allah telah mempunyai suatu rencana khusus untuk menjadikan kita paling berbahagia jika kita bisa melaksanakan kehendakNya.

Bagaimana kita harus bekerja bagi Allah? Alkitab penuh dengan dorongan dan petunjuk tentang bagaimana kita seharusnya melayani Allah :

1. Lakukanlah dengan segenap hati. Ulangan 10:12
2. Bukan untuk dipuji manusia. Efesus 6 : 7
3. Lakukanlah segala sesuatu dengan kasih. I Korintus 13 : 1-3
4. Roh kita menyala-nyala dalam roh. Roma 12 : 11
5. Lakukanlah segala sesuatu dalam nama Yesus, Kolose 3 : 17
6. Pekerjaan itu harus ada inisiatif Allah, dan dituntun oleh Allah. Maz.127:1
7. Bekerjalah menurut talenta dan kemampuan Anda . MAtius 25 : 14-30.

Hidup kita dalam dunia saat ini akan membawa pengaruh dahsyat terhadap hidup kita dalam kekekalan kelak bersama-sama Allah. Kita akan bersinar seperti bintang sampai selama-lamanya.

TUHAN MEMBERKATI !

PEMISAHAN KITA DIDALAM KRISTUS


Oleh : Gembala GBIS - Jemaat Bukit Doa - Batam - Kepulauan Riau - Indonesia.
Pdt. Ir. Yaaro D.Zebua, MA(c).

Lanjutan :

Nats Firman Tuhan : Efesus 5 : 3 – 20.

Syallom, saudara-saudara yang kekasih didalam Tuhan kita Yesus Kristus, kami percaya bahwa seluruh jemaat Tuhan yang dikasihi Tuhan Yesus, yang masih setia didalam mengikuti tulisan-tulisan kami di Blog ini, terus bertumbuh dan berbuah hanya untuk kemuliaan nama Tuhan kita Yesus Kristus. Haleluya !

Masih berhubungan dengan perjalanan kita didalam Kristus. Perlu kita ketahui bahwa, sejak kita terima Kristus dalam hidup kita, maka kita ditantang untuk masuk ke dalam suatu perjalanan hidup yang sama sekali terpisah dari cara-cara dunia. Marilah kita bersama-sama membuka alkitab kita dari Efesus 5:3-7. Ada beberapa hal yang saya catat tentang pemisahan cara hidup kita dengan cara hidup dunia dari perjalanan hari-hari kita, antara lain :


A. DIPISAHKAN DI DALAM KEKUDUSAN, EFESUS 5 : 3 -7

1. “ Tetapi percabulan dan rupa-rupa kecemaran..disebut saja pun jangan “ Efesus 5 : 3.
Itulah standar bagi kita. Apapun yang mulai menjurus ke arah imoralitas seksual sudah merupakan tanda peringatan bagi orang Kristen.Orang Kristen masa kini begitu dibanjiri dengan masukan-masukan dan gambar-gambar yang dikaitkan dengan imoralitas seksual melalui majalah, film, tv, dll. Setan tahu bahwa jika ia bisa memenuhi pikiran dan hati orang-orang Kristen dengan kecemaran seksual, maka merekapun akan segera terlibat dalam imoralitas. Kita perlu menjaga mata dan pikiran dari segala apa pun yang menjurus kea rah kecemaran seks. Kita dipisahkan/dikuduskan untuk Tuhan.
2. “Rupa-rupa…keserakahan disebut saja pun jangan “ Efesus 5 : 3 “…orang serakah… (berarti) penyembahan berhala, ”Efesus 5 : 5. Jika kita membuka hati kita bagi keserakahan akan barang-barang yang ada dalam dunia ini, maka kita sudah menjadi orang yang tunduk menyembah kepada berhala-berhala, sebab hati kita akan semakin sedikit tempatnya bagi Allah. Kristus harus senantiasa menduduki tempat pertama di dalam hati kita. Jika kita menaruh DIA pada tempat pertama, kita pun
bisa percaya bahwa DIA akan memenuhi segala kebutuhan kita, Matius 6:33. Allah sanggup membuat kita makmur, namun banyak orang yang karena mau mengejar kemakmuran telah menjadi dingin dalam pelayanan, bahkan undur dari DIA.

3. “perkataan yang kotor, yang kosong atau yang sembrono.” Efesus 5 : 4 “ …. Karena hal-hal ini tidak pantas.” Kita hendaknya penuh dengan pikiran Yesus, perkataan Yesus dan tindakan Yesus. Di luar itu adalah tidak pantas.Kunci supaya bisa menghilangkan perkataan yang tidak pantas adalah memenuhi hati dan mulut kita dengan ucapan syukur kepada Tuhan. Ucapan syukur akan memenuhi kita dengan iman untuk menangkis segala tipu daya dunia , 1 Yohanes 5 :4.


4. Janganlah kamu disesatkan “ Efesus 5 : 5-7 “ … dengan kata-kata yang hampa.” Firman Allah menantang kita untuk menjalankan gaya hidup yang tidak didasarkan pada standar dunia , 2 Korintus 6:17. Darah Kristus telah menyelamatkan kita, namun gaya hidup yang penuh dosa akan merampas dari kita berkat-berkat yang telah Allah sediakan bagi kita di dalam kerajanNya.



B. TERPISAHKAN DI DALAM TERANG , Efesus 5 : 8 : 14
1. Dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang. Efesus 5:8
Perhatikan bahwa tidak dikatakan,”Dahulu kamu berada di dalam kegelapan tetapi sekarang di dalam terang.”Kita berada di dalam DIA, yang adalah terang itu sendiri, yaitu Yesus
Kristus.Yohanes 12:46. Jadi sekarang kita mengatakan bahwa kita adalah terang dunia, Matius 5 :14.
2. “Ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan. ”Efesus 5 : 10 Kita tidak boleh menurut cara dunia atau berpatokan cara hidup orang Kristen lain.Kita harus hidup menyenangkan Tuhan. Dalam segala keadaan selalu bertanya kepada diri sendiri,”Bagaimana Tuhan menghendaki saya hidup dalam keadaan demikian ?”
3. “Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi Nampak.”Efesus 5:12-14 Ketika kita berjalan di dalam terang , jalan kita menjadi semakin jelas.Jika kita menyerah
kepada jalan-jalan kegelapan, maka jalan kita menjadi kabur, dan kita semakin
gampang tersandung dan jatuh.


C. DIPISAHKAN DI DALAM HIKMAT, EFESUS 5 : 15 – 17
1. ”Karena itu, perhatikanlah dengan seksama, bagaimana kamu hidup.”Efesus 5 : 15 Sekarang kita diingatkan untuk ” memperhatikan dengan seksama,”supaya kita tidak menyerah kepada kegelapan, kalau tidak, kita tidak akan efektif sebagai terangNya. Kuasa Allah-lah yang bekerja melalui kita supaya kita bisa menghasilkan buah-buah kebenaran, namun kita sendiri juga harus berjaga-jaga supaya buah-buah tersbut bisa dihasilkan.

2. “Janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif.” Efesus 5 : 15 Allah telah memberikan kepada kita Roh KudusNya untuk menghidupkan FirmanNya di dalam kita dan memberi kita hikmat. Sementara tetap berada dalam Firman dan Roh Kudus, kita akan terlindung dalam kebenaran , dan akan bisa mengerti kehendak Allah pada segala keadaan , Efesus 5 : 17.

3. “Pergunakanlah waktu yang ada “ Efesus 5 : 16 Allah telah memanggil kita untuk bersinar sebagai terang dunia , namun jika tidak hati-hati, kita bisa menyia-nyiakan waktu. Allah menghendaki kita menggunakan waktu secara bijak. Setan akan mengajak kita bermalas-malasan saja dalam penggunaan waktu supaya kita menjadi tidak efektif bagi Allah. Kita harus berjaga-jaga dan memanfaatkan setiap jam sebaik mungkin , dan hidup bijak. 1Tesalonika 5 : 5-6.






D. DIPISAHKAN DI DALAM ROH KUDUS, EFESUS 5:18-20
1. “Tetapi hendaklah kamu penuh dengan…..” Efesus 5 : 18 Hanya ada satu jawaban bagi segala kekosongan itu, yaitu dipenuhi dengan Roh Kudus. Yohanes 4 :13,14. Roh Kudus bukan hanya akan memuaskan kekosongan itu, melainkan juga memberikan kuasa untuk menang atas segala macam bentuk ketagihan .
2. “Bernyanyilah dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati.” Efesus 5 : 19. Salah satu hal yang menolong kita supaya bisa berjalan di dalam Roh Kudus adalah senantiasa memuji dan menyembah Tuhan di dalam hati kita. Mazmur 22 : 3. Kita selalu bisa menemukan sesuatu untuk kita ucapkan syukur kepada Allah dalam setiap keadaan. I Tesalonika 5 : 18. Sikap berterimakasih akan menjaga kita tetap beriman dan berjalan dengan penuh kemenangan.

Tuhan Yesus Memberkati !!!

Syallom

PERJALANAN KITA DIDALAM KRISTUS



Nats Firman Tuhan : Efesus 4 : 17 – 32.

Oleh : Pdt. Ir. Yaaro D.Zebua, MA(c)
Gembala GBIS – Jemaat Bukit Doa – Batam – Kepri – Indonesia.


Senang sekali rasanya bisa menemui setiap jemaat Tuhan dimanapun berada, berhenti sejenak, dan kita mau belajar akan firman Tuhan dan menjadikannya sebagai teladan didalam perjalanan kita. Berbahagialah mereka yang mendengar dan melakukannya, demikian firman Tuhan.

Kitalah tubuh Kristus, penyataan Kristus di bumi, Kristus mau menyatakan diriNya kepada dunia melalui tubuhNya. Bagaimana dunia akan melihat Kristus jika kita hidup seperti dunia ? Berjalan
seperti Kristus haruslah merupakan sasaran kita sampai ke Tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus. [Efesus 4 : 13.]

A. TIDAK SERUPA DENGAN DUNIA , EFESUS 4 : 17 – 23

1. Pikiran yang salah , Efesus 4 : 17,18
a. Perhatikanlah bahwa kata-kata yang dipakai di dalam ayat-ayat tersebut ada hubungannya dengan pikiran
b. Apa yang kita pikirkan mempengaruhi apa yang kita lakukan. Amsal 23 : 7
c. Orang yang belum diselamatkan telah “gelap dalam pengertian”-nya karena pikiran mereka telah dibutakan Setan. 2 Korintus 4 : 4
d. Oleh sebab itu, pikiran mereka “ sia-sia “.Mereka bisa saja memiliki cara berpikir dan ide yang sepertinya sehat, namun yang dihasilkannya justeru kematian,

2. Hati yang salah, Efesus 4 : 18 , 19

a. “…….. karena kedegilan hati mereka. Perasaan mereka telah tumpul……. “
b. Menuruti dosa menegarkan hati. Ibrani 3 : 13
c. Semakin kita berdosa, semakin kita kehilangan kepekaan hati nurani dan semakin gampang pula kita berdosa. Roma 2 : 15
d. Dosa sangatlah berbahaya. Terkadang kelihatannya tidak apa-apa atau kecil, namun setiap dosa kecil hanya akan semakin mengeraskan hati sehingga kita menjadi semakin mudah jatuh ke dalam dosa.


3. Tindakan Yang salah, Efesus 4:19
a. Apa yang kita simpan dalam pikiran akan berubah menjadi keinginan kuat dalam hati, dan dari sana akan lahirlah dosa . Yakobus 1 : 14,15
b. Orang sering mengira bahwa dosa bisa memuaskan mereka, namun yang benar adalah bahwa dosa tidak pernah bisa memuaskan. Hanya kebenaranlah yang bisa memuaskan Matius 5 : 6
c. Dosa sangatlah berbahaya,dan oleh sebab itu orang harus segera bertobat dari
padanya, kalau tidak pasti itu akan mendatangkan kehancuran.


B. HIDUP YANG BERBEDA [Efesus 4 : 20 – 24]
1. Perubahan cara berpikir, Efesus 4 : 23
a. Kita tidaklah bodoh seperti mereka yang masih tersesat. Kebenaran, yaitu firman Allah , telah diberikan kepada kita. Efesus 4 : 20-21
b. Apa yang kita pikirkan adalah sangat penting. Itulah sebabnya Alkitab berkata bahwa kita perlu memperbaharui pikiran kita
c. Cara berpikir kita tidak boleh menjadi serupa dengan dunia, melainkan harus diperbaharui dengan pikiran Allah yang ada di dalam FirmanNya [Roma 12 : 1-2]
d. Kita harus membuang setiap pikiran yang tidak sesuai dengan pikiran allah, 2 Korintus 10 : 5

2. Perubahan hati , Efesus 4 : 22
a. Dari dalam hatilah mengalir kehidupan Allah, Yohanes 7 : 38
b. Karena itu, kita harus berhati-hati , mengawasi apa saja yang kita izinkan masuk ke dalam hati kita.
c. Perhatikan Amsal 4 : 21, tentang pentingnya menyimpan Firman Allah di dalam hati kita
d. Sewaktu kita merenungkan Firman allah, Firman itu pun disimpan di dalam hati kita sebagai pelindung.


3. Perubahan tindakan , Efesus 4 : 24
a. Pikiran dan hati mempengaruhi tindakan, namun kehendak manusia masih tetap yang menjadi penentunya.
b. Kita bisa memilih. Setiap hari kita harus memilih jalan Allah. Lukas 9:23
c. Kita ditantang untuk menanggalkan cara hidup lama ( baju lama) dan mengenakan cara hidup baru ( baju baru )
d. Ketika Yesus membangkitkan lazarus dari kematian, berkatalah Ia kepada orang-orang yang ada di sana. ”Tanggalkan pakaian kuburannya dan biarkanlah dia jalan.” [ Yohanes 11 : 44]
e. Pakaian kuburan itu kotor, baud an tidak layak dipakai oleh orang hidup


C. YANG HARUS DITANGGALKAN, Efesus 4 : 25 – 5:2

1. Dusta, Efesus 4 : 25
2. Amarah , Efesus 4 : 26 – 27
3. Mencuri ,Efesus 4 : 28
4. Perkataan kotor , Efesus 4 : 29
5. Yang mendukakan Roh Kudus, Efesus 4 : 30 – 5:2

TUHAN
MEMBERKATI !!

Thursday, February 18, 2010

HATI SEORANG HAMBA [Diciptakan untuk melayani]

Oleh : Pdt. Ir. Yaaro.D.Zebua,MA(c)

Gembala GBIS Jemaat Bukit Doa

Nats Firman Tuhan : Matius 20 : 26-27.


Gereja bukanlah bioskop, hotel ataupun tempat rekreasi, melainkan tempat pelayanan, tempat orang-orang percaya aktif melayani Tuhan. Orang-orang yang melayani Tuhan disebut Hamba Tuhan.
D.L.Moody
Ukuran seorang manusia bukanlah berapa banyak pelayan yang dimilikinya, melainkan berapa banyak orang yang dilayaninya.
Matius 20:27
Melalui melayani orang lain, kita mengembangkan talenta, karunia dan kepemimpinan.
Hamba adalah orang yang takluk di bawah kuasa seorang tuan.
SHARATH , Hamba : Seorang hamba yang ada di bawah otoritas hamba yang lainnya ( penundukan diri ) Kel. 24:13 , Bil.11 : 28

Pengertian HAMBA
EBED , Kej. 24 : 1-2
Hamba : Hamba yang bisa dipercaya sepenuhnya oleh tuannya
SAKIYR
Ul. 15 : 12-17 Hamba : Seorang hamba yang ikut Tuhan atas dasar kasih bukan dengan motivasi yang lain.
DOULOS,
Roma 1 : 1
Hamba : Seorang hamba yang dengan sukarela.
Hati seorang Hamba selalu ingin menyenangkan tuannya dengan melakukan seluruh kehendak tuannya dalam kejujuran, ketulusan dan kerendahatian
Hati Hamba akan membuat kita semua akan selalu all out atau dengan sepenuh hati melakukan pekerjaan apapun . Entahkah itu pekerjaan kecil maupun besar, kita akan melakukannya dengan segenap hati.
BAGAIMANA KITA MEMILIKI HATI HAMBA ?
1. Menundukkan Diri ( Ketaatan )
Hati seorang Hamba selalu ingin menyenangkan tuannya dengan melakukan seluruh kehendak tuannya dalam kejujuran, ketulusan dan kerendahatian
Hati Hamba akan membuat kita semua akan selalu all out atau dengan sepenuh hati melakukan pekerjaan apapun . Entahkah itu pekerjaan kecil maupun besar, kita akan melakukannya dengan segenap hati.


2. Memaksimalkan Talenta ( Ingin Maju )
Kesuksesan adalah memaksimalkan talenta yang telah diberikan oleh Tuhan kepada setiap orang.
Talenta yang dikembangkan dengan kerja keras, hasilnya adalah kapasitas semakin besar.

3. Miliki Karakter Kristus.(Berani Tampil beda )
Karakter kristus adalah integritas pribadi Allah yang dinyatakan pada puncak kematianNya di Golgota.
Kurban Kristus merupakan tindakan kasih Allah yang sangat berharga.

Karakter akan terbentuk saat kita mempunyai hati yang rela berkurban.
Tampil beda karena kita mengasihi Allah - lebih mengasihi Allah daripada mengasihi dunia.

............................................. Jadilah Bertumbuh !

KEMERDEKAAN DARI BELENGGU

Oleh : Pdt. Ir.Yaaro D.Zebua, MA(c)
---------------------------------------

Nats Firman Tuhan : Yohanes 8 : 32 – 36

• KEBENARAN AKAN MEMERDEKAKAN
Yohanes 8 : 32 - 36
Merdeka adalah sebuah bentuk kelepasan dari sesuatu yang membelenggu. Kata “merdeka” dalam pembacaan ayat firman Tuhan di atas dalam bahasa Yunani berarti : lahir merdeka sebagai warga Negara.Pengertian lainnya “merdeka” berarti : MERDEKA YANG SESUNGGUHNYA atau menjadi benar-benar merdeka, dan ini adalah merdeka dalam pengertian secara rohaniah, jasmaniah dan ekonomis.
Setelah menjadikan kita warga yang medeka dalam kerajaanNya, Yesus mau agar kita benar – benar merdeka dari segala macam belenggu setan. Itu mencakup kemerdekaan ekonomis dari belenggu kemiskinan
Ayat 32, Yesus berkata : “ bahwa kebenaran FirmanNya akan memerdekakan kita .”
ROMA 10 : 17 , Iman akan timbul di dalam hati kita, iman yang bisa menghancurkan belenggu kemiskinan sementara kita merenungkan dan menerapkan janji – janji Allah di dalam hidup kita.

• MEMBERI : MENGHANCURKAN BELENGGU KEMISKINAN
Amsal 3 : 9 - 10
Bila kita memperhatikan sejenak betapa makmurnya kita dari segala apa yang Tuhan sediakan, tanah yang subur, laut yang luasm dan gudang-gudang melimpah ruah. Perhatikan bahwa janji tersebut di dahului dengan sebuah syarat . Syaratnya adalah bahwa kita harus menghormati Allah dengan cara memberi . Syarat untuk mendapatkan janji Allah tentang kelimpahan itu sebenarnya adalah kunci untuk menghancurkan belenggu rohani kemiskinan
Kita bisa saja merenungkan janji – janji Allah,dan kita bisa saja berdoa melawan benteng – benteng rohani kemiskinan , namun kalau kita tidak mulai memberi, maka belenggu tersebut tidak akan bisa dihancurkan

• ALLAH MEMBERIKAN KEMAMPUAN UNTUK MENJADI MAKMUR
Ulangan 8 : 17, 18
Banyak kita menemukan berbagai pendapat orang tentang Uang. Ada yang berpendapat bahwa uang adalah jahat, namun sesungguhnya bukanlah uang yang jahat, melainkan cinta akan uang, itulah yang jahat. [I Timotius 6: 10]
Allah menciptakan kekayaan, dan Dia memberikan manusia kemampuan untuk memperolehnya Ayat 17 : “ bahwa bukan karena kepintaran yang membuat kaya, tetapi Allah-lah yang meciptakan kemampuan “. Allah memberkati kita untuk menjadikan kita berkat. [2 Korintus 9 : 8 ]

• SETAN MAU MENCURI BERKAT ALLAH YANG DIPERUNTUKKAN UNTUK KITA
Yohanes 10 : 10
Setan senantiasa bekerja untuk mencuri berkat Allah dari kita, dan menghancurkan keefektifan kita dalam melayani Allah. Umat yang makmur adalah umat yang efektif, dan umat yang makmur akan membuat gereja menjadi makmur dan efektif.
• SETAN MEMBANGUN BENTENG KEMISKINAN YANG KUAT
2 Korintus 10 : 4 – 5
Ada banyak orang yang terikat dengan berbagai tipu daya si iblis. Benteng-benteng kuat ini menyerang pikiran dan hati orang untuk membentuk berbagai pola kemiskinan Penindasan terhadap pikiran ini muncul dalam berbagai macam cara dan konsep. Ada yang percaya bahwa ketika seseorang dekat dengan Tuhan [rohani] maka harus siap untuk menjadi miskin. Ini yang harus jeli dan kita minta Tuntunan Tuhan pada diri kita, sehingga semuanya bisa menjadi kemuliaan bagi namaNya

• BEBERAPA MENTALITAS YANG MEMBUAT MISKIN
1. Mentalitas kemiskinan hanya melihat dan berpikir tentang kekurangan :
“ JIKA SAYA MEMBERIKAN INI, SAYA HANYA TINGGAL SEDIKIT SAJA “
2. Mentalitas kemiskinan menarik fokus orang kepada keadaan dan bukan kepada Firman
“ KITA TIDAK BOLEH BERFOKUS PADA KEKURANGAN KITA, TETAPI KITA HARUS BERFOKUS
PADA JANJI-JANJI ALLAH “
3. Mentalitas kemiskinan bisa datang melalui roh iri dan tamak
“ MASIH BANYAK KEBUTUHAN LAIN, MEMBERI SUATU BENTUK PEMBOROSAN “

• BENTENG KEMISKINAN MENGHENTIKAN ORANG DARI MEMBERI BAGI PEKERJAAN TUHAN
Setan tidak akan melawan pemberian besar-besaran yang ditujukan kepada pekerjaannya. Namun roh kemiskinan Setan akan melawan keras terhadap setiap pemberian bagi pekerjaan Tuhan

• KITA HARUS MENGHANCURKAN BELENGGU KEMISKINAN
Lukas 10 : 19
Yesus datang untuk menghancurkan pekerjaan setan[ I yohanes 3 : 8]. Dia telah memberikan kita otoritas sekarang ini juga untuk menghancurkan setiap benteng musuh, 2 Korintus 10 : 4 Keinginan Allah adalah memakmurkan kita dan pekerjaan dalam gerejanya, Yer.29:11,33:9 Kita tidak boleh menyerah kepada tradisi manusia, kepalsuan, konsep yang tidak Alkitabiah, ketakutan , kesombongan dan intimidasi.

----------------------------------------------------------------------- GBU

Sunday, February 14, 2010

RENUNGAN


JANGAN SELALU MENGINGAT KEGAGALAN

Hidup yang dihabiskan untuk membuat berbagai kesalahan bukan hanya lebih terhormat tetapi juga lebih berguna daripada hidup yang dihabiskan tanpa berbuat apa.[George Bernard Shaw]


Para pemimpin tim yang sangat produktif, khususnya pada awal karir mereka mengobsesikan tentang kegagalan. Secara pribadi melakukan percakapan yang buruk dengan karyawan yang bermasalah. Hati mereka terasa terluka. Mereka Depresi. Mereka mulai marah dan membenci profesi mereka. Tetapi mereka segera tahu, bahwa kegagalan hanyalah sebuah akibat. Kegagalan sifatnya Netral,tidak buruk dan tidak baik. Namun, kegagalan bisa diubah menjadi sesuatu yang lebih baik jika dikaji untuk mendapatkan kebijaksanaan yang diperoleh darinya. Dan kegagalan bisa diubah menjadi sesuatu yang buruk jika diolah oleh pemikiran yang sifatnya pribadi.

Seorang guru bahasa yang terkenal pernah berkata, ada dua jenis manusia, MANUSIA yang GAGAL melakukan sesuatu dan berkata :"Aku belum berhasil melakukannya", namun yang lainnya dengan pesimis yang berlebihan berkata:"Aku Orang Gagal ". Pada dua sifat/jenis pribadi diatas, kita bisa lihat dan membedakan siapa yang masih memiliki kesempatan mendapatkan kebenaran.

Dari ruang kami, menyampaikan berita sukacita, bahwa ketika kita percaya dan melakukan setiap perintah Tuhan, lewat firman-Nya, maka lihat Kelimpahan akan terjadi. Serahkan segala kekuatiran kita kepada Dia yang sanggup melakukan segala perkara apapun. Ingat : "PERCAYA" dan IMAN yang disertai dengan TINDAKAN !

Semoga renungan ini, menjadikan kita menjadi pribadi yang bertumbuh dan apa yang menjadi rencana Allah dalam hidup kita, akan di genapi !

Tuhan Yesus Memberkati !!!

Gembala
GBIS Jemaat Bukit Doa
Bukit Senyum - Batu Ampar
Batam Kepri

Pdt.Ir. Yaaro D.Zebua, MA(c)
Powered by Blogger.
 

©  3 column Minima Template by Bloganol